Khutbah Jumat yang dilaksanakan di Masjid As Salam Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran 2 – Majalengka, kali ini disampaikan oleh Ustadz Arif Fahmi, Lc., Alumni Universitas Islam Madinah. Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pesan mengenai pentingnya memanfaatkan waktu dan nikmat sehat yang diberikan Allah. Dua nikmat besar ini seringkali dilalaikan oleh manusia, seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah ﷺ:
“نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ”
(Dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia: kesehatan dan waktu luang.)
(HR. Bukhari)
Sebagai santri, keberadaan di pesantren merupakan waktu yang sangat berharga. Ustadz Arif menekankan bahwa kesempatan belajar di pesantren harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperdalam ilmu agama. Waktu yang kita miliki di pesantren adalah amanah yang harus dijaga, jangan sampai terbuang percuma.
Beliau juga mengingatkan melalui perkataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu:
“إني لأكره رجلا أن يمشي سبهللا، لا في أمر دنيا ولا في أمر آخرة”
(Sesungguhnya aku membenci seseorang yang berjalan tanpa tujuan, tidak untuk urusan dunia dan tidak pula untuk urusan akhirat.)
Setiap langkah hidup kita harus diisi dengan niat yang jelas, baik untuk dunia maupun akhirat, salah satunya dengan memanfaatkan waktu untuk menuntut ilmu agama. Menuntut ilmu agama adalah salah satu jalan yang akan memudahkan kita menuju surga, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“مَن سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ”
(Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.)
(HR. Muslim)
Ustadz Arif Fahmi juga menjelaskan keutamaan orang yang memiliki ilmu, sebagaimana Allah menjanjikan bahwa mereka akan diangkat derajatnya. Dalam firman-Nya disebutkan:
“يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ”
(Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.)
(Surat Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan orang-orang yang berilmu di sisi Allah. Menuntut ilmu bukan hanya untuk meraih kesuksesan duniawi, tetapi juga merupakan bekal yang sangat berharga untuk kehidupan akhirat. Karena itu, santri diharapkan memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk memperdalam ilmu, sebab ilmu adalah jalan yang akan membawa seseorang kepada kemuliaan dan derajat yang tinggi.
Lebih lanjut, Ustadz Arif Fahmi juga mengingatkan pentingnya berbakti kepada orang tua. Jangan sampai orang tua bersedih atau kecewa akibat kemalasan dan kelalaian kita. Membuat orang tua menangis karena perbuatan kita adalah dosa besar, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma:
“إبكاء الوالدين عقوق، وكبائر الذنوب”
(Membuat orang tua menangis adalah bentuk kedurhakaan dan termasuk dosa-dosa besar.)
Sebaliknya, jadilah anak yang membanggakan orang tua dengan rajin menuntut ilmu dan menjadi anak yang sholeh. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ”
(Jika seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.)
(HR. Muslim)
Ustadz juga menekankan pentingnya mencari keridhoan orang tua, karena ridho Allah terletak pada ridho orang tua. Oleh karena itu, santri diharapkan dapat menggunakan waktu mereka di pesantren untuk belajar, berbakti kepada orang tua, dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Dengan mengambil hikmah dari khutbah ini, semoga kita semua bisa lebih bijak dalam memanfaatkan waktu, menjaga kesehatan, dan selalu berusaha menjadi anak yang berbakti serta bermanfaat bagi orang tua dan lingkungan sekitar.
Majalengka, 06 September 2024.